Pertama perlu diluruskan supaya nggak rancu antara semen dan sperma. Semen adalah keseluruhan ejakulat sedangkan sperma merupakan salah satu unsur yag terkandung dalam semen. Bisa dianalogkan dengan ikan dalam akuarium. Hal in juga sekaligus menjawab pertanyaan dari jutaan isteri yang menganggap semen suaminya encer karena setelah ML, ada cairan yang keluar, yang sebetulnya merupakan bagian dari semen, sementara sperma sudah berenang masuk kedalam rahim.
Semen tidak seluruhnya di produksi di testis (zakar). Testis sebetulnya hanya memproduksi sel sperma. Sperma yang matang akan masuk ke ampulla, tempat penyimpanan sampai ejakulasi terjadi. Sedangkan cairan lainnya dari semen diproduksi ditempat lain yang berbeda.
Vesikula seminalis menghasilkan cairan berwarna putih yang kaya akan gula terutama jenis fructosa yang merupakan bahan bakar untuk spema untuk bergerak mendekati sel telur. Produksi vesikula ini merupakan mayoritas komposisi semen 50-80%.
Kelenjar lain yang berkontribusi adalah kelenjar prostat. Menghasilkan cairan yang bersifat alkalin (basa) guna melawan suasana asam rongga vagina, agar sperma bisa bertahan hidup. Hasil kelenjar ini berkontribusi terhadap 1/3 jumlah cairan semen.
Terakhir ada kelenjar Cowper. Kelenjar kecil ini menghasilkan cairan bening yang keluar sebelum ejakulasi yang fungsinya memberikan lubrikasi/pelicin yang dikenal dengan nama precum.
Sedangkan komposisi kimiawi secara umum, kandungan utama semen adalah air, protein dan gula. Juga terdapat komponen lainnya seperti mineral, vitamin dan beberapa nutrien lainnya.
Fungsi utama semen adalah melindungi sperma dan memberi energi/bahan bakar sperma untuk menempuh perjalanan jauh menemukan soul mate nya sel telur. Fungsi lainnya adalah mengurangi kentalnya cairan vagina (viskositas) agar sperma bisa berenang melewatinya.
Kemaren juga barusan dapat email yang menanyakan apakah memang semen itu berkhasiat (doh), lihat saja sendiri komposisinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar